Penjualan Mobil Indonesia 2025

bombou.site – Penjualan Mobil Indonesia 2025 diproyeksi anjlok ke 780-800 ribu unit, turun dari 865 ribu di 2024 dan 1 juta di 2023. Data Gaikindo Januari-Agustus 2025 capai 500.951 unit, minus 10,6%. Oleh karena itu, artikel ini rangkum proyeksi, faktor penyebab, dan optimisme Gaikindo, berdasarkan sumber pengguna per 23 September 2025, 08:00 WIB.

Proyeksi Penjualan Mobil Indonesia 2025

Penjualan Mobil Indonesia 2025 diprediksi 780-800 ribu unit, kata Deputi Koordinator Infrastruktur Rahmat Kaimuddin. Selain itu, “2023 1 juta, 2024 850 ribu, 2025 mudah-mudahan salah, 780-800 ribu.” Dengan demikian, Gaikindo targetkan 900 ribu unit, belum revisi meski penurunan. Misalnya, Agustus naik 1% dari Juli. Untuk itu, butuh 69 ribu unit/bulan untuk capai 800 ribu. Oleh sebab itu, Penjualan Mobil Indonesia 2025 dinamis.

Faktor Penyebab Penurunan Penjualan Mobil

  1. Pergeseran ke EV/Hybrid: Combustion engine turun, EV dan hybrid naik. Rahmat: “Teknologi baru laku, combustion engine menurun.”
  2. Harga Mobil Naik: Lebih cepat dari daya beli masyarakat.
  3. Pilih Mobil Bekas: Konsumen tunda beli baru.
  4. Inflasi dan Suku Bunga: Yannes Pasaribu: “Inflasi tinggi, suku bunga BI belum turun tekan daya beli.”

Selain itu, kenaikan harga LCGC (Low Cost Green Car) pengaruh. Dengan kata lain, konsumen kelas menengah tahan diri. Misalnya, pemerintah dorong daya beli kelas menengah. Untuk itu, tantangan ekonomi global dan domestik. Oleh sebab itu, Penjualan Mobil Indonesia 2025 tertekan.

Optimisme Gaikindo: Target 860 Ribu Unit

Gaikindo optimistis capai 860 ribu unit, meski turun dari 2023. Selain itu, “Kami proyeksikan paling buruk 860 ribu, bahkan lebih.” Dengan demikian, tren bulanan positif. Misalnya, Agustus 1% naik dari Juli. Untuk itu, pasar otomotif dinamis, butuh strategi. Oleh sebab itu, Penjualan Mobil Indonesia 2025 punya potensi rebound.

Dampak Proyeksi Anjlok

Turunnya penjualan tekan industri otomotif. Selain itu, pabrik kurangi produksi, PHK potensial. Dengan kata lain, kontribusi PDB dari otomotif menurun. Misalnya, Yannes: “Pemerintah harus tingkatkan daya beli kelas menengah.” Untuk itu, dorong EV subsidi dan kredit murah. Oleh sebab itu, Penjualan Mobil Indonesia 2025 butuh intervensi.

Kesimpulan

Penjualan Mobil Indonesia 2025 diproyeksi anjlok ke 780-800 ribu unit, turun 10,6% Jan-Agustus. Oleh karena itu, faktor EV naik, harga mobil naik, daya beli turun. Dengan demikian, Gaikindo optimistis 860 ribu. Untuk itu, pemerintah dorong daya beli untuk rebound.

Sumber: Diadaptasi dari sumber pengguna, ditulis ulang untuk orisinalitas, tanpa tautan eksternal.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Instagram Linkedin Youtube