bombou.site – Nissan GT-R R35 Berakhir menjadi kabar mengejutkan bagi penggemar otomotif global. Nissan Motor Co., Ltd. resmi menghentikan produksi Nissan GT-R R35, supercar legendaris yang telah memikat dunia selama 18 tahun sejak debutnya pada 2007. Dengan total sekitar 48.000 unit diproduksi, mobil ini dikenal sebagai penantang kuat supercar Eropa dengan performa luar biasa dan harga kompetitif. Seremoni produksi terakhir digelar untuk unit Nissan GT-R Premium Edition T-Spec berwarna ungu tua, yang akan dikirim ke konsumen di Jepang. Meski Nissan GT-R R35 Berakhir, Nissan menjanjikan evolusi baru untuk nama GT-R di masa depan. Artikel ini mengulas akhir produksi R35, warisannya, dan harapan untuk generasi berikutnya. Untuk itu, simak kisah perpisahan ikon otomotif ini.
Nissan GT-R R35 Berakhir: Akhir Sebuah Era
Nissan GT-R R35 Berakhir setelah mencatatkan sejarah panjang sejak peluncurannya pada Desember 2007. Mobil ini diperkenalkan sebagai supercar multi-performa dengan konsep “siapa pun, di mana pun, kapan pun,” menggabungkan kenyamanan Grand Touring (GT) dan teknologi balap (Racing). Dilengkapi mesin V6 3.8L twin-turbo yang menghasilkan hingga 565 hp pada model akhir, R35 mampu mencapai kecepatan 315 km/jam dan akselerasi 0–100 km/jam dalam 2,7 detik. Keunggulan ini menjadikan R35 ikon di kalangan penggemar otomotif.
Seremoni penutupan produksi diadakan pada Agustus 2025 di pabrik Tochigi, Jepang, dengan unit terakhir berupa Nissan GT-R Premium Edition T-Spec berwarna ungu tua. Mobil ini menjadi simbol perpisahan emosional bagi tim Nissan dan penggemar. Dengan demikian, Nissan GT-R R35 Berakhir menandai akhir era, tetapi membuka lembaran baru untuk masa depan GT-R.
Warisan Nissan GT-R R35
Nissan GT-R R35 meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah otomotif. Sejak debut, R35 dikenal sebagai “Godzilla” karena kemampuannya mengalahkan supercar Eropa seperti Porsche 911 Turbo dan Ferrari 458 dengan harga lebih terjangkau. Sistem penggerak all-wheel-drive (AWD) ATTESA E-TS dan suspensi Bilstein DampTronic memberikan handling luar biasa, menjadikannya favorit di sirkuit seperti Nürburgring, di mana R35 pernah mencatatkan waktu lap 7 menit 8 detik pada 2013.
R35 juga menjadi bintang di media populer, seperti game Gran Turismo dan film Fast & Furious. Edisi spesial seperti Nismo GT-R dan GT-R50 by Italdesign memperkuat reputasinya sebagai mobil berperforma tinggi. Presiden dan CEO Nissan, Ivan Espinosa, menyebut R35 sebagai bukti semangat tim dan dukungan pelanggan global. Untuk itu, Nissan GT-R R35 Berakhir tidak menghapus warisannya sebagai ikon otomotif yang menginspirasi.
Alasan Penghentian Produksi
Nissan GT-R R35 Berakhir karena beberapa faktor strategis. Setelah 18 tahun, platform R35 dianggap telah mencapai batas pengembangan, dengan biaya produksi yang semakin tinggi akibat regulasi emisi ketat di Jepang dan Eropa. Nissan juga sedang beralih fokus ke elektrifikasi, dengan model seperti Nissan Ariya dan rencana pengembangan hypercar listrik berbasis teknologi Hyper Force, yang dipamerkan pada Japan Mobility Show 2023. Hyper Force, dengan tenaga hingga 1.341 hp, disebut-sebut sebagai cikal bakal GT-R generasi baru.
Selain itu, permintaan pasar untuk R35 menurun di tengah persaingan dari supercar hybrid dan listrik. Meski demikian, Nissan memastikan bahwa penghentian ini bukan akhir dari nama GT-R, melainkan langkah untuk mengembangkan versi baru yang relevan dengan era modern. Dengan demikian, Nissan GT-R R35 Berakhir menjadi transisi menuju inovasi otomotif masa depan.
Masa Depan Nama GT-R
Meski Nissan GT-R R35 Berakhir, Nissan menegaskan bahwa ini bukan perpisahan final. Ivan Espinosa menyatakan bahwa nama GT-R akan kembali dalam wujud baru, meski rencana konkret masih dalam tahap pengembangan. “GT-R membawa harapan tinggi dan hanya diperuntukkan untuk mobil istimewa. Kami mohon kesabaran penggemar,” ujarnya. Nissan berjanji mengintegrasikan pembelajaran dari R35, seperti teknologi AWD dan performa tinggi, ke dalam GT-R generasi berikutnya, kemungkinan dengan teknologi hybrid atau listrik penuh.
Spekulasi mengarah pada GT-R generasi baru (R36) yang mungkin meluncur pada 2028, mengadopsi elemen dari konsep Hyper Force. Fokusnya tetap pada performa ekstrem, dengan target menyaingi supercar seperti Rimac C_Two atau Porsche Taycan Turbo GT. Untuk itu, Nissan GT-R R35 Berakhir membuka jalan bagi evolusi GT-R yang lebih canggih dan ramah lingkungan.
Kesimpulan
Nissan GT-R R35 Berakhir setelah 18 tahun produksi, menandai akhir era bagi supercar ikonik yang diproduksi sebanyak 48.000 unit sejak 2007. Dengan performa luar biasa dan teknologi canggih, R35 mencatatkan sejarah sebagai “Godzilla” yang menantang supercar Eropa. Seremoni penutupan produksi menampilkan unit terakhir Premium Edition T-Spec berwarna ungu tua, menjadi simbol perpisahan emosional. Meski demikian, Nissan menjanjikan kembalinya nama GT-R dalam wujud baru, kemungkinan dengan teknologi hybrid atau listrik, mengadopsi pembelajaran dari R35. Dengan demikian, Nissan GT-R R35 Berakhir bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam warisan GT-R. Untuk itu, nantikan evolusi supercar legendaris ini di masa depan!