Menteri Mobil

bombou.site – Menteri Mobil Maung Ditunda jadi berita hangat usai Presiden Prabowo Subianto minta menteri-wamen ganti mobil dinas dengan Maung MV3 Garuda Limousine buatan PT Pindad. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa konfirmasi anggaran Rp 165 triliun sudah siap, tapi produksi Pindad belum mencukupi. Pada Selasa (21 Oktober 2025), Purbaya ungkapkan, “Tahun ini harusnya ada (anggaran), tapi rupanya kapasitas PT Pindad belum cukup. Jadi (anggarannya) dikembalikan tahun ini.” Untuk itu, artikel ini ulas Menteri Mobil Maung Ditunda, alasan produksi, dampak, dan prospek pengadaan, berdasarkan laporan detikOto, Suara.com, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, JPNN, dan Tirto.id.

Latar Belakang Menteri Mobil Maung Ditunda

Pertama-tama, Prabowo umumkan Maung sebagai mobil dinas menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna 20 Oktober 2025. Selain itu, Maung MV3 Garuda Limousine jadi kendaraan kepresidenan, simbol swasembada industri. Dengan demikian, pengadaan untuk 50 menteri-wamen estimasi Rp 500 miliar. Oleh karena itu, Menteri Mobil Maung Ditunda karena kesiapan Pindad, bukan kurang dana.

Alasan Utama: Kapasitas Produksi PT Pindad

Selanjutnya, Purbaya jelaskan anggaran 2025 sudah dialokasikan, tapi kapasitas Pindad belum cukup. Selain itu, Pindad fokus produksi 100 unit Maung untuk TNI-Polri, belum siap skala besar. Untuk itu, anggaran dikembalikan ke kas negara. Dengan begitu, Menteri Mobil Maung Ditunda hingga 2026, tunggu Pindad tingkatkan lini produksi.

Dampak Ekonomi dan Industri Lokal

Lebih lanjut, penundaan ini beri waktu Pindad kembangkan kapasitas. Selain itu, Pindad rencana tambah pabrik di Bandung. Dengan demikian, pengadaan Maung ciptakan 5.000 lapangan kerja. Oleh sebab itu, Menteri Mobil Maung Ditunda tak rugikan ekonomi, malah dorong industri nasional.

Respons Pemerintah dan Prabowo

Di sisi lain, Prabowo bangga Maung sebagai prestasi nasional. Selain itu, ia sebut Maung simbol kemandirian. Untuk itu, Purbaya konfirmasi dana siap kapan saja Pindad mampu. Dengan demikian, Menteri Mobil Maung Ditunda jadi strategi bertahap, bukan batal.

Prospek Pengadaan Maung 2026

Kemudian, Pindad target produksi 500 unit Maung 2026. Selain itu, kolaborasi dengan vendor lokal tingkatkan rantai pasok. Untuk itu, harga Maung Rp 10 miliar/unit, lebih murah dari Mercedes S-Class. Dengan demikian, pengadaan 2026 realistik.

Kesimpulan

Menteri Mobil Maung Ditunda karena kapasitas Pindad belum cukup, tapi anggaran siap. Oleh karena itu, strategi ini dukung industri lokal. Dengan demikian, pantau perkembangan Pindad untuk update pengadaan. Dukung Maung sebagai mobil dinas menteri!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Instagram Linkedin Youtube