bombou.site – Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China jadi kenyataan di 2025, di mana raksasa otomotif Jepang seperti Toyota, Honda, Subaru, dan Mitsubishi kolaborasi investasi Rp 100 triliun untuk pengembangan baterai EV guna saingi dominasi China seperti BYD dan CATL. Strategi multi-pathway Jepang (hybrid + EV) mulai bergeser ke full EV, dengan target 50% penjualan EV pada 2030. Artikel ini ulas Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China, latar belakang, kolaborasi, tantangan, prospek, berdasarkan MNC Sekuritas, Mobil123, dan X (21 November 2025, 09:00 WIB).
Latar Belakang Dominasi China
Pertama-tama, China kuasai 60% pasar EV global 2025, BYD jual 3 juta unit. Selain itu, Toyota penjualan EV hanya 1% dari 10 juta unit. Dengan demikian, Jepang tekanan tarif AS-China. Oleh karena itu, Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China darurat.
Kolaborasi Toyota Honda Subaru Mitsubishi
Selanjutnya, 4 raksasa Jepang bentuk konsorsium baterai EV, investasi Rp 100 T. Selain itu, kembangkan solid-state battery 2030. Untuk itu, Toyota pimpin, Honda Subaru Mitsubishi ikut. Dengan demikian, Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China sinergi.
Tantangan Baterai & Rantai Pasok
Lebih lanjut, China kuasai 80% lithium CATL. Selain itu, Jepang impor 90% baterai. Untuk itu, kolaborasi kurangi ketergantungan. Dengan demikian, Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China supply chain.
Prospek Target 50% EV 2030
Kemudian, Toyota target 3,5 juta EV 2030, Honda 2 juta. Selain itu, Subaru Mitsubishi ikut. Untuk itu, #ToyotaEV viral X. Dengan demikian, Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China ambisius.
Kesimpulan
Toyota dkk Berusaha Mengejar Mobil Listrik China Rp 100 T kolaborasi. Oleh karena itu, saingi BYD. Dengan demikian, EV Jepang maju. Pantau!
