Suzuki e Vitara

bombou.siteSuzuki e Vitara memulai produksi perdana di India pada 26 Agustus 2025, menandai langkah besar Suzuki Motor dalam mobil listrik. India menjadi pusat produksi global untuk ekspor ke 100 negara. Artikel ini mengulas produksi, investasi, dan dampaknya, merujuk Nikkei Asia. Lihat juga Berita Otomotif Global.

Suzuki e Vitara: Produksi Perdana di India

Suzuki Motor memulai produksi Suzuki e Vitara, mobil listrik pertamanya, di Hansalpur, Gujarat, pada 26 Agustus 2025, melalui anak usahanya, Maruti Suzuki India Limited. Perdana Menteri India Narendra Modi meresmikan produksi ini, menegaskan peran India sebagai hub global mobil listrik Suzuki. Mobil ini pertama kali dipamerkan di Bharat Mobility Global Expo pada 17 Januari 2025 dan versi mendekati produksi massal di GIIAS 2025 di Indonesia, menurut Autocar India.

Maruti Suzuki menargetkan Suzuki e Vitara sebagai SUV midsize yang kompetitif, dibangun pada platform HEARTECT-e yang dikembangkan bersama Toyota. Mobil ini menawarkan dua opsi baterai: 49 kWh (144 hp) dan 61 kWh (174 hp), dengan jangkauan hingga 500 km.

Investasi Besar dan Strategi Ekspor

Suzuki menggelontorkan investasi 700 miliar rupee (Rp131 triliun) selama 5–6 tahun untuk memperkuat produksi mobil listrik di India. Strategi ini menjadikan India sebagai sentra ekspor Suzuki e Vitara ke 100 negara, termasuk Jepang, Eropa, dan pasar berkembang seperti Indonesia dan Afrika Selatan. Maruti Suzuki berencana mengekspor 50.000–100.000 unit per tahun, menurut Reuters.

Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki, menegaskan India sebagai pasar terbesar Suzuki, menyumbang 40% pangsa pasar otomotif lokal. Langkah ini memperkuat posisi India sebagai pusat produksi global.

Fasilitas Produksi di Hansalpur, Gujarat

Pabrik Hansalpur, Gujarat, menjadi pusat produksi Suzuki e Vitara dengan kapasitas tahunan 750.000 unit, termasuk 250.000 unit dari jalur produksi ketiga yang baru. Suzuki berencana menambah jalur produksi keempat senilai Rp3,1 triliun untuk mencapai target 1 juta unit per tahun, menurut Nikkei Asia. Pabrik ini juga memproduksi baterai lithium-ion melalui TDS Lithium-Ion Battery Gujarat, mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hibrida.

Fasilitas ini memanfaatkan terminal kargo Gati Shakti untuk ekspor efisien, menurut Economic Times.

Persaingan di Pasar Mobil Listrik

Suzuki e Vitara bersaing dengan Hyundai Creta EV dan Mahindra XEV 9e di India, serta Tata Curvv EV dan MG ZS EV. Mobil ini menawarkan fitur canggih seperti ADAS Level 2, tujuh airbag, dan layar panoramik, menjadikannya pilihan kompetitif. Namun, tantangan seperti keterlambatan peluncuran akibat masalah perangkat lunak dan kekurangan bahan baku dari China sempat menghambat produksi, menurut CNN Indonesia.

Maruti Suzuki berencana meluncurkan tiga model listrik lagi hingga 2030 untuk memperkuat posisinya di pasar EV.

Dukungan Pemerintah India

Perdana Menteri Narendra Modi memuji langkah Suzuki sebagai bagian dari kampanye Make in India, mendorong produksi lokal untuk pasar global. Modi menyerukan masyarakat membeli mobil Suzuki karena komponennya diproduksi di India, menurut Economic Times. Pemerintah India juga mendukung ekosistem EV melalui skema PM E-DRIVE senilai Rp11.000 crore, termasuk produksi baterai lokal.

Kesimpulan

Suzuki e Vitara menandai langkah revolusioner Suzuki Motor dengan produksi mobil listrik pertamanya di India pada 2025. Investasi besar dan strategi ekspor ke 100 negara memperkuat posisi India sebagai hub global. Konsumen dan pemerintah perlu mendukung transisi ke mobilitas hijau. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Berita Otomotif Global atau Analisis Industri Otomotif.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Instagram Linkedin Youtube